Jumat, 13 September 2013

Balikan

obat rindu

Perempuan itu  buru-buru menyalakan kipas angin lalu menjatuhkan dirinya ke sofa, kaki nya lemas, wajahnya memerah karena tersengat matahari, Cuaca di luar memang panasnya keterlaluan membuat suasana gerah, bahkan hatinya pun ikut gerah, karena selama tiga jam mondar-mandir di perpustakaan kampus, menyusuri semua rak, tapi tak ia temukan buku referensi itu, sampai akhirnya menyerah dan kembali ke apartemen nya.
Sambil mengatur nafas, dia berbaring dan menatap langit-langit ruangan apartemennya itu. Hatinya terus berseru gelisah:  Dimana gua bisa dapetin buku itu? Kalo gini skripsi gua bakal molor lagi, hah!! Nanti kena omelan dosen lagi kalo gini..bĂȘte..bete.
Tet..tet…tet…
Bunyi bel itu membuatnya terbangun dari lamunannya. Dia menyeret kaki lemas nya dengan malas menghampiri daun pintu, membuka nya sedikit dan mengintip siapa yang ada di baliknya. Dia tersontak kaget seperti melihat hantu, lalu mematung, rahangnya mengeras tak membalas senyuman orang dibalik pintu itu.

Rabu, 17 April 2013

When You Love Someone by Endah N Rhesa


I love you but it’s not so easy
To make you here with me
I wanna touch and hold you forever
But you’re still in my dream

And I can’t stand to wait your love is coming to my life
But I still have a time to break a silence
Reff:
When you love someone just be brave to say
That you want him to be with you
When you hold your love don’t ever let him go
Or you will loose your chance to make your dream come true

Mr. Ice Cream




Sudah hampir dua jam aku terduduk di salah satu meja di kedai tua ini. Sudah dua mangkuk eskrim yang aku lahap, kali ini pelayan  mengantarkan mangkuk yang ketiga. Pak tua penjaga kasir yang berada disudut ruangan sesekali memalingkan pandangannya dari koran pagi harinya ke arahku. Mungkin pak tua itu berpikir aku kurang waras, di cuaca sedingin ini dan sedang hujan deras diluar sana, masih ada yang menikmati es krim sampai tiga mangkuk, mungkin akan ada mangkuk ke empat, kelima, keenam dan seterusnya. aku tak peduli
Hap, sendok demi sendok aku nikmati, tatapanku  kosong tertuju pada suatu titik sembarang di sudut kedai itu. Kenangan demi kenangan berputar di pelupuk mataku, seperti komedi putar yang memutar scene demi scene peristiwa yang membuat hatiku campur aduk seketika.